For the sake of my sanity, here I post #FinReads.

Hi, all

2020 has been passed for 11 months yeay.
Despite of this pandemic, please stay happy and healthy 🙂

This year taught me a lot that, I should pursue my hobby more, which is reading.
I will gladly share my book collection (in PDF) and of course, you can have the book too. Please e-mail me if you are interested with the books. I will give you for free.

See my collections here! bit.ly/readbyfinda

I hope you have a great day.

With love,

Fin

IELTS Preparation 2020 – update! [Bahasa]

Hi, all

Long time nggak sharing soal preparation IELTS. Saatnya mulai lagi persiapan IELTS yuk. Meskipun tulisan ini dibuat saat pandemi CoVid-19, belajar untuk IELTS nggak boleh menjadi halangan.

Di tulisan yang umurnya sudah 3 tahun lamanya, klik disini untuk baca ya. Di tulisan sebelumnya, gue sudah membuat tips-trick untuk belajar IELTS. Nah, sekarang gue mau update untuk bahan ajar nya ya.

Setelah diminta bantuan untuk menjadi tutor untuk IELTS, gue jadi semangat menulis lagi untuk share bahan ajar baru.

IELTS lanjutan dari post sebelumnya bisa diunduh disini ya

IELTS 13 : IELTS 13 – download

IELTS 14 & 15 : IELTS 14 & 15 – download

Untuk bahan ajar yang lain bisa refer ke link di atas ya karena tersedia juga Vocabulary dan Grammar untuk tambahan referensi belajar.

Goodluck for your goals!

With love,
Fin

Powerful thing called dreams.

Halo semuanyaaaaa, apa kabar?

Insha Allah dalam keadaan baik baik ya semuanyaaa 🙂

Kali ini, Finda akan membahas mengenai “Dreams” atau Mimpi.

(Plis bukan lagunya Anggun yang melambung jauh terbang tinggi yaaa…)

Jadi,

Mimpi menurut KBBI adalah /mim·pi/ n 1 sesuatu yang terlihat atau dialami dalam tidur; 2 ki angan-angan;

Berhubung terkadang mimpi lumrahnya diartikan melalui arti yang nomor 1, kali ini ku kan membahas mengenai mimpi dengan arti yang kedua; angan-angan. Angan-angan bisa juga sebagai cita-cita yang diinginkan dan ditanamkan di alam bawah sadar. Mewujudkan cita-cita membutuhkan perjuangan yang besar dan pengorbanan yang juga besar pula. Jangan heran, orang yang berhasil terkadang mengalami cobaan juga dalam hidupnya.

Lalu, kenapa sih Fin mau bahas mimpi?

Jadi ini murni pengalaman pribadi karena kemarin throwback buka jejaring AskFM (tau ngga askfm? yang buat nanya nanya anon? dulu sih make buat nanya temen sama sempet buat ngepo gebetan barunya mantan :p wkwkwk). Di dalam AskFM itu banyak sekali pertanyaan dari teman dan juga beberapa memori masa lalu, cieeee… (termasuk foto mantannnn foto mantannnn foto mantannn x1000 hahahaha)

Ada satu postingan yang ku anggap halu dan ini cuman disebut asal aja.. Belum pakai bismillah dan belum di amin paling serius sedunia dan seisinya… hahahaha. Ini adalah postingan nya…

askfm.PNG
It was posted like 4 years ago like dudeeee?!?!?!

Jadi melihat postingan ini, padahal belum dia amin paling serius sedunia…

Alhamdulillah ya Allah, udah pegang tiket untuk ke Berlin dan udah checked Paris (Alhamdulillah wa syukurillah).. Soon Norway akan kesana setelah selesai kuliah dan segalanya. Doakan aku yaa!!

With Love,

Finda

Mengurus VISA Perancis dari Edinburgh – Newcastle Residence

Halo semuanya,

Kali ini aku mau cerita mengenai pengalaman pertamaku mengurus VISA ke kedutaan Perancis untuk tujuan liburan ke Perancis. Ini adalah kali pertama ku mengurus VISA Schengen dan dari Inggris. Beberapa pertimbangan memilih Perancis sebagai tempat tujuan pengurusan VISA karena dari pelbagai sumber, Perancis merupakan negara yang paling murah hati memberikan masa berlaku visa Schengen hingga 6 bulan (sampai tulisan ini terbit, memang teman-teman saya diberikan visa 6 bulan dan multi-entry.)

Pada pengurusan visa ke kedutaan Perancis, saya hanya mendapatkan single entry visa dan masa berlakunya 1,5 bulan saja. Banyak hal yang membuat saya mempertimbangkan mengapa hal itu terjadi namun tidak terjadi oleh teman-teman saya, berikut adalah berkas dan tata cara yang harus dilakukan pada saat apply visa di kedutaan Perancis.

APLIKASI VISA

visa

  • Ikuti petunjuknya dan isi aplikasi sesuai dengan ketentuan yang tersedia
  • Setelah selesai, maka akan mendapatkan nomor referensi yang digunakan untuk aplikasi di tempat pengajuan visa yang akan dijelaskan selanjutnya.

Contoh nomor referensi yang didapatkan setelah selesai mengisi aplikasi

no ref

Setelah selesai maka ikuti tahap membuat appointment VISA sesuai dengan daerah yang dituju :

Capture 1.PNG

  • Setelah melihat tampilan ini maka klik “Register”. Akan ada email untuk aktivasi akun yang dikirimkan langsung ke email pendaftaran pada saat register. Sebelum melakukan pendaftaran, pastikan “application visa center” yang dipilih. Untuk warga North East England, wajib memilih Edinburgh sebagai application centernya karena akan ditolak jika memilih London sebagai tempat pengajuannya dikarenakan lokasi Newcastle Upon Tyne lebih dekat dengan Edinburgh.
  • Setelah aktivasi akun selesai, masuk kembali ke dalam web dan log in. Setelah log in maka akan diminta mengisi application seperti dibawah ini

    lon
    Berikut adalah contoh jika mengajukan aplikasi di London. Jika ingin apply di Edinburgh, lokasinya harus Edinburgh. Jika tulisan pengajuan aplikasi terletak di London, maka harus mengganti tempat pengajuan aplikasinya.

    Untuk mengganti tempat pengajuan visa, dapat melakukan di bagian sebelah kiri dari web.

    change

 

  • Setelah itu, klik “Create an Application”. Ikuti petunjuk yang tersedia seperti berikut :

application app

  • Setelah selesai, akan ada keterangan jam yang available, pilih sesuai dengan waktu yang pas dengan anda. Saran : jangan apply terlalu mepet karena Perancis ini sangat amat cepat penuhnya. Harus lebih mempersiapkan antara waktu keberangkatan dan juga waktu apply VISA yang diajukan. Minimum adalah 3 minggu dari waktu keberangkatan. Menurut pengalaman pribadi, visa akan jadi dalam 5 hari kerja, namun bisa lebih jika sedang peak season.

 

DOKUMEN YANG HARUS DISIAPKAN (khusus Tourism VISA)

  1. Aplikasi visa — Aplikasi visa yang sudah di-print dan di tanda tangani. Cek lagi aplikasi visa sebelum pengajuan.
  2. Foto VISA terbaru / ID Photograph — ID Photograph bisa dilakukan di photobooth yang tersedia di stasiun Metro, di Eldon Square (Newcastle Upon Tyne) atau di berbagai tempat yang menyediakan photobooth untuk VISA. Tips : untuk warga Newcastle bisa melakukan foto di booth dekat tangga menuju The Gate atau di booth dekat Boost yang ada tangga keluar turun karena itu tempat yang bagus pengambilan fotonya dan perhatikan pengambilan fotonya bukan untuk VISA US.
  3. BRP (Biometric Residence Permit) — asli dan copy
  4. Paspor yang masih berlaku — asli dan copy
  5. Tiket pulang pergi dari Schengen area — Tiket pesawat maupun tiket kereta tidak menjadi masalah.
  6. Reservasi akomodasi — Bisa dilakukan di booking.com jika mau free cancellation atau pun prepaid akomodasi.
  7. Travel Insurance — bisa dibeli di https://www.moneysupermarket.com/travel-insurance/enquiry/ sesuaikan dengan trip dan kebutuhan agar harganya sesuai dengan kantong.
  8. Bukti keuangan selama 3 bulan — sebagai student, saya melampirkan bukti keuangan saya selama 3 bulan dan yang paling penting adalah harus di cap oleh bank. Untuk biaya di Perancis, minimal uang di rekening yang harus dipunyai adalah sekitar 40 EUR per hari dikalikan dengan lama trip yang direncanakan. Semakin banyak semakin baik.
  9. Surat Keterangan Aktif Sekolah (Letter of Enrollment) — ini dapat diminta di King’s Gate (bagi Newcastle University student). Namun, ada beberapa negara yang dikhususkan oleh Newcastle University untuk menunggu hingga 10 hari jika negara tujuannya berbayar untuk mengajukan ke kedutaan negara yang dituju.

Biaya yang dikeluarkan adalah sekita 60 EUR atau sekarang sebesar 53 GBP. Ditambah ongkos service fee dan pengiriman ke rumah, biaya yang saya keluarkan adalah sebanyak 93 GBP pada waktu itu.

 

Goodluck

 

With love,

 

Finda

Pengumuman Seleksi Substansi LPDP 2017 : Perjuangan belum berakhir.

Adios, peeps!

Setelah lama berkutat dengan pekerjaan dan kesibukan, akhirnya punya waktu juga untuk nulis. Menulis sebenarnya adalah hobi terpendam saya (ecieeee….) yakali nggak? Kalau nggak ya nggak nulis blog dong 🙂

Menyambung postingan sebelumnya, LPDP menjadwalkan pengumuman seleksi substansi pada tanggal 20 Oktober 2017 yaitu pada hari Jumat. Sepanjang hari, hati ketar-ketir dan was-was.

“Kalau aku nggak keterima gimana ya?”

“Aku lanjut kerja lagi kali ya?”

“Duh panas dingin #nggakmakan

Sampai seharian menunggu pengumuman, belum ada kabar-kabar. Marjo pun juga ketar-ketir di Surabaya menunggu pengumuman LPDP. Kita sudah bolak-balik cek pengumuman dari sore dan nihil. Sesampainya di rumah sepulang kantor pun, masih saja terus cek and re-check handphone siapa tau ada pengumuman seleksi substansi atau SMS.

Hasilnya pun sama : NIHIL.

Apa ini ternyata gue nggak lolos ya? Gue nggak dapet sms apapun dong sampai malam..

Sampai pada akhirnya, ku memutuskan untuk TIDUR AJA. Buat apa menunggu sesuatu yang nggak pasti? Raisa juga bilang “Apalah arti menunggu bila kamu sudah tak cinta lagi…” Ya kan? Jadi, jangan pernah menunggu sesuatu yang nggak pasti… Tinggalin aja…

*apaan sih, Fin* 😦

Setelah tidur dan memutuskan untuk mengecek pada pagi hari, ada telepon masuk jam 23.00 WIB, dan setelah di check :

MARIA MARJO!

Panik dong diriku, otomatis langsung angkat telfon dan teriak :

“MAR LO LOLOS YA?!?!?!?!”

Dan sontak jawaban doi adalah :

“Apaan sih Fin, orang pengumumannya diundur sampai tanggal 25 Oktober Fin”

Langsung saja, playlist dengan lagu Bunga Citra Lestari langsung terpatri dengan jelas di pikiran ini dan bersenandung :

“Ku ingin maraaaaaah…. Melampiaskan….. Tapi ku hanyalaaaahhh… Sendiri disini…”

YAKALI NGGA PENGEN MARAH… Deg degannya udah bikin diriku nggak makan siang dan makan malam yang notabene adalah waktu makan terfavorit.

Hehehe, kesel nggak sih pikirannya makan doang 😦

Ok, skip..

Pengumuman yang dijadwalkan pada hari Rabu tanggal 25 Oktober pun menjadi sebuah beban berat dalam hidup (lebay banget sih…) hahaha

Ketika hari itu datang, badan terasa meriang tipis tipis dan juga rasanya males banget masuk kantor. Seharian bawaannya gelisah dan nggak mood ngapa ngapain. Sampai akhirnya, ketika pukul 16.00 (kalau nggak salah..) grup telegram ramai! Semua sibuk memberitahukan kalau pengumuman sudah keluar. Ada yang tidak lolos, ada yang lolos. Dan, banyak teman yang saya tahu hebat banget tidak lolos. Lemes banget nggak sih? Makin nggak semangat sampai akhirnya bilang ke Maria kalau pengumuman udah buka.

Setelah membuka website LPDP dan so pasti dengan puluhan juta manusia yang juga mengakses, server pun down.

Scroll, click, scroll….

Responding, waiting…

Ketika itu, rasanya udah nggak mood buat ngapa-ngapain. Klik history terus terus terus dan beginilah hasil (keajaiban) pengumuman yang terjadi..

lolos - Copy

Alhamdulillah, semua usaha dan doa yang sudah diberikan oleh keluarga terdekat, bebeb dan teman-teman membuahkan hasil yang ditunggu. Meskipun harus menunggu 5 hari, tapi aku bahagia dan lega banget.

Perjuangan belum berakhir, masih ada Persiapan Keberangkatan yang menunggu.

Cerita tentang PK, bakal aku share disini dengan detail ya! Stay tune 🙂

With love,

Fin.

Kop-dar tipis menuju seleksi Substansi

Hello guys!

Ini saya lagi nge-blog dengan seksama ditemani dengan satu mangkok Ta Wan besar dan juga cheeseburger dan chicken finger Flip Burger (thanks God saya kekenyangan berarti tandanya saya nggak rakus).

Jadi, sebelum melaksanakan seleksi substansi yang dilaksanakan di STAN pada tanggal 19-20 November 2017, teman-teman baik hati yang tergabung di LGD Jakarta 1 yaitu grup teman-teman yang mengikuti seleksi pada gelombang 1 di Jakarta menginisiasi untuk mengadakan pertemuan untuk latihan wawancara dan LGD. Super baik!

Sebelumnya, saya sempat malas dan merasa minder dengan bahasa Inggris saya yang ha ho ha ho. Kan malu sama diri sendiri, udah gendut bahasa inggrisnya ble’e. Hehehehe. Tapi, berkat putaran pertama LGD yang super hancur menurut saya malah saya dianugerahi “the best smile” oleh temen-temen reviewer (Makasih ya, kata senyum saya ngebantu.) HAHAHAAHA. LOL. Selain itu, kita juga mengadakan sesi role-play wawancara yang menurut saya jauh lebih sadis dari wawancara sesungguhnya. (Thanks Aga, Mbak Rima dan Kak Stefy yang super membantu.) Sewaktu mewawancara, mereka justru membuat saya tersadar kalau saya 0 besar banget ketika ditanya saat wawancara, super bengong dan super ble’e.

Alhamdulillah, saya kenalan dengan teman dari UGM namanya Rizka Febrinawati. Instant connection banget, entah kenapa. Bahkan setelah acara tersebut kita pulang bareng dan juga sampai cuti bareng demi belajar bareng di Citos. Dan di hari cuti itu kita tau kalau kita dapet jadwal yang berbeda namun tetap saling support.

Sedikit oleh-oleh dari Kopdar di STAN dari LGD Jakarta 1 yang suer deh super semuanya.

505f010c-a23b-458e-ab0f-38455419c2c385f1a27c-66cd-4e79-a8ce-f28ad407aa6f53d8758d-9998-4224-879a-fb46e7020f579e76657d-1d2d-4a67-9464-a114bfa525cb8fb2a359-2f53-4439-99ed-a16ec2d12718664b7c0c-5483-49ae-abb8-8d1b59e93d80

Setelah satu tahun menunggu.. (Seleksi LPDP Magister LN 2017) part 3 – Seleksi Substansi

Hello guys!

Akhirnya setelah lama semedi, menunggu dan juga curi-curi waktu (di kantor, sorry boss.) Akhirnya selesai juga tulisan saya mengenai part 3 LPDP ini. Semua sudah tidak asing dengan “Seleksi Substansi”.

Seleksi Substansi adalah test terakhir sebelum peserta dinyatakan menjadi calon penerima beasiswa. Seleksi Substansi ini terdiri dari 3 macam tes yaitu : Leaderless Group Discussion, Essay on the Spot dan juga Wawancara (Interview).

Long story short, pengumuman seleksi online assessment adalah 22 Agustus 2017. Jadi, saya memiliki waktu sekitar 3 minggu untuk persiapan. Kenapa 3 minggu? Karena jadwal seleksi substansi ditulis mulai 12 September hingga 8 Oktober. Jadi, kesimpulannya adalah waktu saya adalah di tengah-tengah itu. Oh well, ditambah lagi seorang teman dekat saya menikah diantara tanggal itu. Hhhhhhhhh, saya mencoba untuk tetap fokus dengan persiapan dan juga tetap hadir di acara teman saya (yang ternyata H-2 tes). But, I missed the photo sesh! (fail bridesmaid).

Saya coba mengurutkan dari persiapan awal ya. Saya akan membagi menjadi beberapa bagian untuk setiap sesinya.

ESSAY ON THE SPOT

Essay on the spot adalah kegiatan di mana kita diberikan beberapa tema yang kekinian. Why is that? To check up on you, is that you aware enough? Dan saya menyetujui bahwa ini benar adanya.

Essay on the spot yang umumnya tidak terlalu diperhatikan oleh banyak orang. Karena, lah kan essay doang ya? Tetapi, it is more than just that. Perlu sekali tips and trick untuk sukses di Essay On The Spot.

Essay on the spot (khususnya magister LN) hampir sama dengan writing task 2 di IELTS. Kalau belum ambil IELTS? Tenang, intinya Essay on the spot terdiri dari 3 struktur yaitu : pembukaan (introductory paragraph), isi (body – yang baiknya dibagi menjadi 3 paragraf) dan kesimpulan (conclusion). Untuk introductory dan conclusion usahakan terdiri dari 3 kalimat saja namun berisi padat dan jelas ya.

Topik yang saya dapatkan ketika mengikuti essay on the spot adalah mengenai kemerdekaan dan swa swa bagi bangsa Indonesia. Sangat related dengan kondisi Indonesia saat ini. Namun, di beberapa daerah teman saya mendapatkan topik yang berkaitan dengan berita yang beredar saat ini.

Berikut list topik berita yang saya asumsikan keluar ketika hendak mengikuti tes tersebut :

  • Sites hacked after Indonesia flag gaffe
  • Mass dance breaks records
  • Messaging app to block terror channels
  • Full day school
  • Capital city moving
  • Hak angket DPR
  • Pembangkit listrik 35 ribu
  • UN dalam bentuk essay
  • Perpu pembubaran ormas
  • Reshuffle cabinet
  • Revisi UU anti terorisme
  • Penolakan Trump atas Paris Accord
  • ISIS Teror
  • Qatar Conflict
  • Net neutrality
  • Zonasi penerimaan siswa baru
  • Reklamasi
  • Tunnel used in Bali jail escape
  • First Travel
  • Novel Baswedan
  • Bahaya menggesek kartu debit atau kredit dua kali.
  • Terusan Kra
  • Cyberbullying
  • Pernikahan Dini
  • Penyalahgunaan Trotoar
  • Kesehatan Jiwa
  • Pelarangan Iklan Rokok
  • Impor Garam
  • Dana Haji untuk Infrastruktur
  • Pendidikan Indonesia
  • Pendidikan Vokasi
  • Hutang Indonesia
  • Anomali Satelit Telkom 1
  • Freeport jual 51% saham
  • Nyonya Meneer pailit
  • Kereta cepat Jakarta – Surabaya
  • Saracen
  • Garuda merugi
  • Imunisasi campak dan rubella
  • Low carbon on emission vehicle
  • Court woman on Yogyakarta
  • Krisis Rohingya
  • Bom hydrogen korea utara
  • Tax amnesty

Setelah menentukan topik berita yang akan keluar saya berusaha membuat poin dari berita tersebut, minimal ada 3 hal yang dapat disimpulkan dari berita tersebut dan di breakdown seperti berikut :

  • Capital city moving

Sumber 1

Sumber 2

Sumber 3

According to the link above, what can I conclude are :

  • The idea of moving the capital city was initiate by our founding father, Soekarno. Because of Jakarta as the capital city was chosen by the Dutch
  • Jakarta structure is in crisis, to prevent it is from sinking we need to build $40 billion dollar waterfront city project
  • Jakarta has too many population that according to Castrol’s star-stop index was the worst traffic ever in the world.
  • According to Bappenas, they still on survey and planning to appoint Palangkaraya as the new capital city. They plan to start in 2018-2019.

Dari cara itu, saya bisa mendapat gambaran dan ketika pertama kali menerima topik dari panitia, saya membuat kerangka lalu setelah itu menulis essaynya.

LEADERLESS GROUP DISCUSSION

Meskipun judulnya cukup menarik, tapi ini menjadi masalah buat saya. Saya ini 0 besar kalau disuruh ngomong bahasa Inggris. Kalau temen saya bilang, saya selalu ha ho ha ho kalau ngomong bahasa Inggris. Terbukti ketika saya rajin practice test dengan teman saya, saya seringkali blank dan bilang “apaan sih bahasa inggrisnya gue lupa” tapi dengan daily practice dan kegigihan diri, Alhamdulillah semua itu bisa teratasi.

Leaderless Group Discussion adalah diskusi tanpa pemimpin, sesuai namanya. Tidak ada yang berperan sebagai pemimpin diskusi. Diskusi dibuka dengan orang pertama yang memberikan overview sedikit dan dilanjutkan dengan menyampaikan pendapat mengenai topik yang diberikan. Kita pun dapat menjadi apapun, maksudnya, dalam diskusi tersebut kita berpandangan sebagai A, B, C. Misalkan, teman saya berpengalaman tes LGD dan di kertasnya ditulis “Pandangan anda sebagai Engineer” namun di lokasi tes saya, saya tidak mengalami seperti itu. Topik LGD pun cukup beragam, sama seperti topic EOTS, semuanya kekinian. Harus update baca berita. Saran yang ampuh adalah membaca koran-koran berbahasa Inggris seperti The Jakarta Post. Banyak kosa kata yang didapatkan sehingga membantu untuk kelancaran berbicara. Untuk leaderless group discussion tips, tetap tenang. Ketika topik diberikan, kamu mempunyai waktu 1-2 menit untuk menulis poin-poin yang akan kamu sampaikan. Setuju atau tidak setuju dengan pendapat dari topik tersebut.

Ketika saya mengikuti Leaderless Group Discussion, saya mendapatkan topik mengenai Kampanye Internet Sehat dan pandangan sebagai pegawai Kominfo untuk mensosialisasikan program tersebut. Disitu saya hanya ber – 6, literally ber 6 yang seharus diskusi diikuti oleh 10 orang. Maka, diskusi yang umumnya hanya mendapat giliran 2 kali per orang di kelompok saya ada yang sampai 4 kali giliran berbicara dalam waktu 30 menit. Ini tantangan berat, full English. Disini saya berlatih hampir setiap malam dengan partner saya Maria Putri Rosari dan Rizka Febrinawati (saat tulisan ini dikeluarkan, mereka berdua adalah awardee LPDP). Literally sehabis pulang kerja, saya pasti latihan dan membahas topic yang sudah ditentukan. Hasilnya, mayan cas cis cus tapi tetep ble’e dikit lah. Untuk LGD, topic yang saya siapkan adalah sebagai berikut (thanks to grup telegram penyelamat hidupq)

INTERVIEW

JENG JENG JENG…..

Udah kebayang belum segimana deg-degannya saya waktu mau test?

Saking deg-degannya, minta doa restu ke orangtuapun harus via Whatsapp. Takut baper.

Sekedar info nggak penting, saya demam. Saya nggak bisa tidur. Sang bebeb yang jauh pun jadi sasaran. Ditelfon jam 4 pagi dan diangkat jam 5. Nangis 5 menit. Wkwkwkw drama banget yaaa.

Padahal malam sebelumnya setelah stress, doi juga bilang “Never cease to make me proud” Ajegile.

Okay, interview atau wawancara adalah porsi terbesar dari keseluruhan seleksi substansi ini. Mengapa demikian? Karena seperti apapun kemampuan kita menulis dan berbicara, terpenting adalah melihat diri kita (plis jangan sebel, tapi me nggak wah banget kok).

Wawancara saya dijadwalkan pada hari Rabu, 20 September 2017 pukul 09.30 pagi. Sebelumnya diawali dengan verifikasi dokumen pukul 08.30 pagi. Wawancara sendiri umumnya diisi oleh berbagai macam pengalaman yang super beranekaragam. List pertanyaan yang didapat dari blog kiky Edward (panutan sebagian besar peserta LPDP) ini sangat membantu dan membuat lebih siap aja gitu. Pertanyaan bisa diunduh disini (ini dari kak Kiky Edward punya)

Pengalaman saya, interview yang saya alami adalah 20 menit. Ini gila sih, pertamanya saya mikir “ini interviewernya sebel ya liat saya?” dan “Ih apa saya nggak menarik ya?” atau “Saya kegendutan kayanya” Loh hahahaha nggak nyambung, pin.

FYI, interviewer itu umumnya terdiri dari 3 orang yang komposisinya terdiri dari dua praktisi atau dosen bisa juga, atau juga praktisi dan dosen ditambah dengan satu orang psikolog. Jadi, benar benar mendetail sekali umumnya interviewer menanyakan hal-hal yang menyangkut perkuliahan kita kedepannya. Alhamdulillah, selama 20 menit saya juga mendapat pertanyaan yang sangat umum dan tidak aneh-aneh (kayak, kapan bakal nikah? Saya bakal jawab “Ya nanti kalau si bebeb juga udah dapet LPDP baru saya nikah terus ikut dia kali ya pak.. bu..” Buset.)

Jadi, pertanyaan yang dilontarkan ke saya adalah seputar pertanyaan yang terkait dengan studi. Yang akan saya lakukan, rencana setelah lulus, kegiatan organisasi selama kuliah, dan juga plan kalian ketika gagal. Saya sempat shooooooooock berat ketika ditanya “Kalau misalkan kamu gagal, apa yang mau kamu lakukan.” Dengan berat saya menjawab “Saya mau bunuh diri aja Saya mempunyai impian untuk belajar ya maka saya harus kejar terus, ikut LPDP lagi, daftar beasiswa lain, pokoknya sampai saya dapet pak.”

Selesai wawancara, hati rasanya lega banget. Tapi was-was, ketar-ketir. Banyak berdoa dan tapi juga dilupakan untuk sesaat. Meeeeen! Masih sebulan lagi pengumumannya. Harus gimana ya?

Selama sebulan dibawa santai deh segala hal hingga hari pengumuman itu datang juga. 20 Oktober 2017. Mau tau kelanjutannya?

Cek post selanjutnya ya.

With love,

Finda.

(tulisan ini dibuat ketika sedang laper menunggu go-food gratisan dan juga ditodong customer – 16 November 2017)

 

Setelah satu tahun menunggu.. (Seleksi LPDP Magister LN 2017) part 2 – Online Assessment

Hello guys!

It’s been a hella week for me. All the tasks from office and my lack of excitement to do anything this week keeps me like omg I need to take a short vacation.

Anyway, lets not talk about my life. I wanna share my experience with you about my experience on online assessment or assessment online (whatever you name it). Hahahaha.

Sesungguhnya, waktu pertama kali ikutan test, saya sempet galau dan mencari banyak referensi dari beberapa situs termasuk YouTube dari kak Allan (ini idola banget dan replay berkali-kali sampai pede ikut test) disini.

Pertama kali ikut test Online Assesment ini, beberapa teman yang lolos seleksi administrasi selalu bilang “Ngapain belajar sih? Apa yang perlu dipelajari?” Dan me, being too well prepared, sampai cari teori-teori psikologi dan semua itu baaaam! Nggak kepake pas hari H tes. Yang saya dapatkan dari test tersebut malah apapun itu, jadilah diri sendiri. Online Assesment ini bertujuan untuk mencari tahu diri kita seperti apa (kalau kalian nggak ngarang jawaban lho ya..) Konon katanya, dengan Online Assesment para interviewer berkurang tugasnya sebagian karena dengan OA hasil kepribadian kita sudah dipegang oleh interviewer nantinya jika kita lolos dan mengikuti seleksi substansi.

Soal OA sendiri terdiri dari 100 soal kalau saya tidak salah. Pertanyaan ini umumnya dijawab dengan waktu hampir 90 menit (dilansir dari grup Telegram LPDP dan pengalaman sebagian orang). Namun, karena seleksi OA ini dilaksanakan pada hari kerja maka saya pun mengerjakannya di kantor pagi hari dan membuat agak sedikit tidak konsen. Saking deg degannya, saya memutuskan untuk sholat Dhuha terlebih dahulu sehingga tenang. Setelah itu, saya mengerjakan soal dengan durasi sekitar 30 menit saja. Karena, pertanyaan yang menyangkut diri saya sendiri menurut saya sudah tidak perlu berpikir lagi saat menjawabnya.

Sekian untuk pengalaman saya dalam mengerjakan test tersebut. Detail dari test OA adalah sebagai mana dikutip di undangan online assessment LPDP saya.

“Selamat! Anda lolos untuk mengikuti tahapan Assessment

Online Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. Selanjutnya, Anda diundang untuk mengerjakan rangkaian assessment, diantaranya VMI dan 15FQ+.

VMI (Values and Motives Inventory)

adalah sebuah asesmen yang memberikan profil mengenai nilai-nilai dan motivasi yang menentukan seberapa besar energi atau upaya yang akan dikeluarkan seseorang di tempat kerja. Asesmen ini terdiri dari 122 item dan biasanya diselesaikan dalam waktu ± 20 menit.

15FQ+ (Fifteen Factors Questionnaire Plus)

adalah sebuah kuesioner yang dirancang untuk melihat gambaran umum kepribadian seseorang. Tidak ada jawaban benar atau salah dalam menjawab kuesioner iniKuesioner ini terdiri dari 200 pertanyaan. Tidak ada batasan waktu namun umumnya orang-orang menyelesaikannya dalam waktu ± 30 menit.”

Apa itu test VMI dan 15FQ+? Saya pun super awam ketika membaca ini, namun saya terus googling dan juga mencari contoh soal dalam pengerjaannya. Sudah ngulik berhari-hari tetap saja saya tidak menemukan contoh soal yang dalam bahasa indonesia. Sempat mencoba soal yang berbahasa Inggris, saya pun masih kurang yakin hingga hari-H. Namun, setelah hari-H pengerjaan (sesudah selesai pengerjaan) semua perasaan galau itu makin menjadi-jadi karena banyak pertanyaan yang membuat saya pribadi “apakah ini benar?” “apakah saya terlalu jujur dalam menilai diri saya sendiri?” “apa tadi harusnya jawab yang ini aja ya?” Tapi………. tombol submit sudah terlanjur dipencet.

Walhasil, gelisah ini berakhir pada tanggal 22 Agustus 2017. Cerita saya waktu melihat pengumuman adalah ketika saya pulang kantor, sudah mandi bersih, sholat dll dan saya berkunjung ke kamar ibu saya dan berniat ingin santai santai ngobrol, iseng cek buka web LPDP karena masih jam 7 dan baaaaaaaaam! Status saya sudah berubah menjadi istri orang  Lolos Seleksi Assessment/Lolos Online Assessment. ALHAMDULILLAH! Seneng banget. Langsung setelah itu, saya mulai menyusun strategi untuk mengikuti test ketiga yang menjadi momok bagi seluruh peserta………….jeng jeng………… Seleksi Substansi.

Untuk pengalaman seleksi substansi, cek untuk part III nya ya!

Lots of love,

Finda 

Setelah satu tahun menunggu.. (Seleksi LPDP Magister LN 2017) part 1 – Seleksi Administrasi

Hello guys!

Dalam post kali ini, saya akan menceritakan sedikit mengenai proses seleksi untuk beasiswa yang konon katanya sangatlah susah (memang bener..) dan selektif. Yaps, LPDP! LPDP atau kepanjangan dari Lembaga Pengelola Dana Keuangan adlah beasiswa yang paling diburu baik peserta yang berminat untuk melanjutkan program studi magister di Dalam Negeri maupun Luar Negeri. Kebetulan, pada post kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya untuk mengikuti seleksi beasiswa LPDP untuk magister luar negeri dengan tujuan Newcastle University jurusan Subsea Engineering and Management.

Dalam seleksi tahun ini cukup unik. Seleksi diadakan hanya satu kali. *panik*

Awalnya saya yang pede akan mengikuti seleksi di awal Januari akhirnya menunggu hingga penutupan pendaftaran seleksi administrasi dengan mengejar persyaratan yang kurang hingga 7 Juli 2017.

Baik, persyaratan yang harus di upload adalah sebagai berikut (diambil dari laman LPDP) :

  1. Ijazah Sarjana
  2. Transkrip Nilai Sarjana
  3. Rencana Studi
  4. Sertifikat Bahasa Asing yang diakui LPDP dan masih berlaku, bagi yang sudah tidak berlaku/kadaluarsa tidak diperbolehkan mengunggah/upload*
  5. Surat Pernyataan Tidak sedang dan tidak akan menerima bantuan beasiswa Magister dari sumber lain baik dalam negeri maupun luar negeri; Berkelakuan baik dan tidak pernah melakukan tindak pidana; Sanggup mengabdi untuk kepentingan bangsa dan negara setelah menyelesaikan studi; Sanggup menyelesaikan studi Magister sesuai dengan waktu yang tentukan (Bermaterai)
  6. Surat Ijin Belajar sesuai format LPDP (bagi yang sedang bekerja)
  7. Surat Rekomendasi sesuai format LPDP, khusus untuk pegawai Kementerian Keuangan rekomendasi dikeluarkan oleh Biro SDM
  8. LOA Conditional / Unconditional yang masih berlaku, bagi yang memiliki LoA diluar Perguruan Tinggi daftar LPDP tidak diperbolehkan mengunggah/upload
  9. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
  10. Surat Keterangan Berbadan Sehat dan Bebas Narkoba dan ditambahkan Surat Keterangan Sehat Bebas dari Tuberculosis (TBC) bagi yang ingin studi ke luar negeri. Semua Surat Keterangan Sehat dari Rumah Sakit Pemerintah

Tidak lupa, ESSAY! Essay berjumlah 3 buah yaitu bertema : 1) “Kontribusiku Bagi Indonesia: kontribusi yang telah, sedang dan akan saya lakukan untuk masyarakat/ lembaga/instansi/profesi komunitas saya”; dan 2) “Sukses Terbesar dalam Hidupku”; serta 3) RENCANA STUDI.

*Sertifikat bahasa asing yang masih berlaku (dua tahun setelah pengambilan tes) untuk LPDP yaitu TOEFL iBT® 75/IELTS™ 6,5/TOEIC®750 bagi pendaftar yang memiliki LoA Unconditional; atau
TOEFL iBT® 80/ IELTS™ 6,5/TOEIC® 800 bagi pendaftar yang tidak memiliki LoA Unconditional.

Untuk lebih jelasnya, panduan yang saya dapatkan bisa dibaca di link berikut ini Panduan Beasiswa LPDP 2017

Pastikan untuk pendaftaran ini kamu harus upload semua berkas kamu maksimal H-7 hari kalau tidak akan perang dengan seluruh masyarakat Indonesia yang mendaftar beasiswa ini. *lebay tapi true* Dalam kasus kemarin, saya upload semua dokumen saya pada H-4 sebelum pendaftaran.

Pengumuman yang dijadwalkan adalah tanggal 4 Agustus untuk pengumuman seleksi administrasi. Sebelumnya lebih awal, namun dikarenakan penutupan dimundurkan, maka pengumuman pun ikut mundur.

Tips and trick untuk berkas – berkas yang harus dilengkapi :

  1. Sertifikat bahasa asing Sertifikat bahasa asing ini hukumnya wajib. Fardhu. Setara sama sholat kalau mau daftar LPDP. Lah, mau daftar LPDP LN tapi nggak ada sertifikat terus gimana. Hehe. Sertifikat bahasa asing perlu kamu persiapkan jauh-jauh hari (kecuali kalau kamu bener-bener jago bahasa inggrisnya dan kalau sekali tes, beeeuuuhh.. Langsung gol). Saya dulu belajar dulu selama beberapa bulan untuk mengikuti tes IELTS. Cara belajar dan hasil IELTS saya bisa dilihat  disini

  2. Surat Rekomendasi LPDP Ini juga harus ada trick khusus! Berhubung saya dulu adalah mahasiswa yang baru banget lulus dan memang berniat untuk sekolah lagi, saya akhirnya pedekate tipis-tipis ke dosen pembimbing dan juga dosen yang notabene alumni dari kampus tersebut yang saya inginkan. Pedekate tipis-tipis dilandasi juga dengan membawa CV dan juga ngobrol-ngobrol kenapa kamu ingin sekolah ke dosen tersebut. Pokoknya utarakan alasan kamu yang jujur ke orang yang akan merekomendasikan kamu tersebut. Insha Allah lancar kedepannya.
  3. LoA Unconditional Kenapa ini PENTING? Kenapa saya bilang penting? Karena ini adalah tiket kamu untuk meyakinkan para interviewer yang nantinya akan melihat kamu sebagai orang yang well, prepared. Meskipun ini bukan jaminan 1000000% kamu akan LOLOS. Tapi, setidaknya mereka melihat bahwa kamu telah berusaha dan sudah mempunyai kursi di tempat yang kamu inginkan. Untuk LoA Unconditional dari Universitas sangatlah beragam. Saya memiliki pengalaman yang beragam saat mendaftarkan diri ke universitas luar negeri. Untuk pengalaman apply LoA ke Newcastle University, bisa di cek di post ini
  4. Surat Keterangan Berbadan Sehat Surat Keterangan Sehat yang valid oleh LPDP adalah dari Rumah Sakit Pemerintah. Waktu itu, saya melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu yang berlokasi dekat dengan rumah saya. Pemeriksaan yang saya lakukan adalah pemeriksaan medical check up lengkap, test narkoba dan juga tes TBC. Untuk keseluruhan tes, kalau tidak salah dibanderol dengan harga Rp. 500.000 ribu rupiah. Umumnya, ketika kita hendak melakukan tes para petugas rumah sakit sudah hafal dan bertanya “Pasti untuk LPDP ya mbak?” Dan saya langsung menganggukan kepala hahahaha. Intinya, rumah sakit sudah paham karena sudah banyak sekali peserta LPDP yang melakukan test kesehatan khususnya di tempat saya melakukan tes 🙂

Pastikan jangan sampai ada yang tertinggal dan pasti nya berdoa agar segalanya lancar.

Namun, perhatikan kebijakan tiap tahun bisa saja berubah sehingga perlu di cermati baik baik.

Good luck for your adventure then!

Lots of Love,

Finda

my-own-Personal Statement. (yang Alhamdulillah tembus beberapa kampus di UK)

Good morning everyone.

Hope you have a very good day, todaaay..

Meskipun hari ini mendung banget dan ternyata gerimis terjadi dari pagi jam 5, ini nggak menyurutkan niatku untuk nge-post blog hari ini. Lho?

Hari ini rencananya gue mau post personal statement gue yang alhamdulillah diterima di beberapa perguruan tinggi di UK (yang related dengan jurusan yang gue ambil.)

Berhubung ketika pembuatan personal statement ini gue juga dibantu oleh beberapa pihak dan juga blog-walking (as always ya para pencari sekolah….) gue ingin membagikan sedikit apa yang gue punya supaya generasi muda Indonesia (cieeee….) bisa melanjutkan pendidikannya setinggi mungkin dan juga menjadikan Indonesia negeri yang maju di bidang maritim (karena jurusan gue ocean engineering.)

Daripada kebanyakan ngomong langsung saja yah ini dia personal statement gue (sorry for my baaaaaad grammar bcs I submitted it when I am in a rush hehe).

Berikut adalah contoh personal statement saat mendaftar ke Newcastle University jurusan Subsea Engineering and Management.

At university, subsea technology was the most fascinating subject among the others when I was in my third year. Moreover, it became more interesting when I joined Society Petroleum Engineers’ sharing session about the complexity of underwater pipeline. After I finish my undergraduate degree, I successfully developed many aspects of knowledge related to Marine Technology mainly Subsea Engineering itself and deciding to pursue further studies, through my personal research I land my decision to Newcastle University, UK due to its remarkable quality, especially in my  subject of interest. All and all, that is why I cannot agree more that Newcastle University is the perfect place to pursue my master degree especially in Subsea Engineering and Management.
My thesis that I conducted  was  research about Subsea Pipeline Risk Analysis in Abadi Gas Field due to earthquake. Abadi Gas Field is a new discovery field that was found in Maluku. Therefore, there was very few supporting data to predicted the actual conditions in the field. Research that I conducted was having difficulty because the data was sparse, and many approachable calculations should be studied and developed according to the field conditions. In addition, the area was claimed as an earthquake-prone area but somehow (intinya dapet nilai bagus di sini…. 🙂 )
In my second year of undergraduate study, I became a Secretary of Human Resources Department in an organization called “X”. The organization was below the department itself. The following year, I involved into two organizations at the same time which were same as the previous year but in another position also an international organization called “Y” as a Membership Division. Being part of them not only improve my knowledge, but also my time management and communication skills. At the end of my third year, as a mandatory course, I took part as an Asset Integrity Intern at X an oil and gas consultant in my country. Surprisingly, this internship made a great impact for me because it was not only developing my responsibility, but also team working skills. Learning in a real work industry had gained some experiences and great opportunity to put my knowledge into practical.
To face the challenge of maritime and oil gas industry in Indonesia these days such as deepwater technology, only few universities offer excellent programme components and strategic learning area. I found that Newcastle University will be the best place to provide me this education. Firstly, Newcastle University known as one of the best university with its Marine Technology course in UK with qualified professor and lecturers, captivating modules and various specialization. Secondly, the location is strategic near the North Sea, which has known as the best offshore technology around the world. Last but not least, studying in Newcastle University means I could learn about diversity of multicultural student from around the world and it would be a great advantage to face the real world of this industry. In conclusion, these three advantages I have mentioned convinced me the most to pursue my Master Degree in Subsea Engineering and Management programme in Newcastle University.
In conclusion, I might be not as early as other people to realize that my passion is in this industry but, I am eager to learn and I believe that this master degree will not only affect me personally but also will contribute to my country as I want to be a professional Subsea Engineer. I would be honoured to have the opportunity to study at Newcastle University the next September 2018 intake.

Semoga tulisan singkat ini dapat membantu kalian yang akan apply apply scholarship ataupun universitas di luar negeri. Maafkan ke-straightforward-an gue yang gue sesungguhnya bukanlah blogger yang baik karena gue suka nulis tapi terkadang gue sangat singkat padat jelas. Kalau misalkan ada yang perlu perlu ditanyakan jangan sungkan untuk email di kolom contact (Lah emangnya ada yang mau kontak lo Fin?)

With love,

Finda